Ukiran Kayu Dari Jepara Dan Bali Memiliki Ciri Khas Yang Berbeda Perbedaan Tersebut Mencerminkan

Detail Terkesan seperti Hidup

Ciri khas ukiran Jepara lainnya adalah detail yang sangat bagus dan terkadang tampak seperti hidup.

Detail dari ukiran Jepara ini dibuat dengan kecermatan yang tinggi.

Ini karena para pengukir dari Jepara adalah orang yang sudah sangat terlatih.

Mereka mampu membuat ukiran Jepara dengan cara tetap mempertahankan detail masing masing objek.

Penerapan ukiran ini bisa dilihat pada berbagai produk mebel.

Mebel jati Jepara biasanya memiliki hasil ukiran yang sangat baik karena tekstur dari kayu jati yang digunakan ini lebih mudah untuk diukir.

Moms juga disarankan untuk memilikinya karena mebel yang terbuat dari kayu jati.

Ini bisa bertahan lebih lama dibandingkan dengan mebel yang terbuat dari jenis kayu lain.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Cat Duco untuk Furnitur, Catat!

Ciri khas ukiran Jepara selanjutnya adalah terlihat dari perwarnaan ukiran yang sangat apik.

Ukiran Relief 3 Dimensi Unik Khas Jepara

BOGOR, Indonesia (14 Juli, 2011)_Anda mungkin dapat dengan mudah menemukan ukiran 2 dimensi atau bahkan sudah memiliki beberapa produknya sebagai komponen dekorasi rumah. Tetapi tahukah anda bahwa Jepara, sebuah kabupaten kecil di Jawa Tengah, adalah surga ukiran relief 3 dimensi, sebuah karya ukir yang unik karena diukir tanpa ada sambungan antar bagiannya dan setiap bagian menceritakan tentang sebuah bagian cerita yang unik.

Ukiran relief Jepara menceritakan tentang berbagai aspek kegiatan sehari-hari atau budaya masyarakat di Jepara. Karya ukirnya terlihat unik dan berbeda karena diukir berlapis yang menceritakan secara detail tentang sebuah cerita.Seorang pengukir relief 3 dimensi dapat diumpamakan seperti seorang anak yang mencoba menumpahkan dan mendokumentasikan imaginasinya tentang sebuah cerita kehidupan pada sepotong kayu jati.

Ukiran relief 3 dimensi ini menggunakan bahan baku utama kayu jati karena kayu jatilah yang memiliki karakteristik yang tepat untuk pembuatan karya seni ini. Kayu jati umumnya dipanen dari perkebunan kayu jati dan bukan berasal dari hutan-hutan alam.

“Proses pembuatan ukiran relief 3 dimensi sangatlah rumit dan bila hanya dikerjakan oleh seorang pengukir maka akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk menyelesaikan ukiran relief berukuran 2,5 m2”, kata Sutrisno, seorang seniman pengukir relief yang juga anggota utama dari Asosiasi Pengrajin Kecil Jepara.

Senenan adalah pusat kerajinan ukir relief 3 dimensi di Jepara dengan 180 pengusaha skala kecil. Namun masa depan dari karya seni berkualitas tinggi ini sudah mulai terancam. “Kerumitan pembuatannya dan penggunaan kayu jati sebagai bahan bakunya membuat produk ini menjadi padat modal namun membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan keuntungan”, kata Sutrisno. “Seni ukir relief di Jepara semakin jarang sekarang karena banyak pengrajin mulai beralih kepada produksi mebel non-relief”, tambahnya.

Selain ukiran relief 3 dimensi, Jepara juga memiliki sentra-sentra ukiran lainnya seperti sentra ukir patung di Mulyoharjo. Proyek Rantai Nilai Mebel (Furniture Value Chain (FVC)) yang dilakukan oleh CIFOR mendukung para pengrajin mebel dan ukiran skala kecil melalui riset kaji tindak (action research), mendukung penanaman jati unggul cepat panen, peningkatan kapasitas pengrajin dan pihak-pihak terkait, pembentukan asosiasi dan membangun jejaring.

Proyek ini saat ini sedang berusaha mempromosikan sentra-sentra mebel dan ukiran ini sebagai tujuan pariwisata di Jepara. “Peta Wisata dan Belanja Mebel Jepara” yang baru saja diluncurkan adalah salah satu alat untuk menarik para wisatawan untuk mengunjungi sentra-sentra tersebut.

“Melalui pariwisata berbasis mebel, kami berharap dapat mempromosikan upaya-upaya untuk melestarikan warisan budaya bernilai tinggi ini”, kata Herry Purnomo, peneliti CIFOR yang juga Koordinator proyek FVC.

Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons

. Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi

Hasil Pencarian Topeng Kayu Khas Bali

Maaf, barangnya tidak ketemu

Coba cek lagi kata pencarianmu.

Jepara Lahirkan Para Pengrajin Ukiran Kayu yang Diminati ke Mancanegara

Jumat, 3 Mei 2024 - 20:14 WIB

VIVA Bisnis – Kota Jepara dijuluki sebagai The World Carving Center atau kota ukir dunia tentu bukan hal yang tabu lagi. Sejumlah masyarakat Indonesia, pasti sudah tahu akan julukan tersebut.

Jepara telah dikenal sebagai salah satu daerah pusat penghasil kerajinan ukiran kayu dan mebel terbesar di Indonesia bahkan telah dikenal hingga seluruh penjuru dunia.

Karya seni ukir kayu sudah menjadi bagian dari budaya, seni, dan ekonomi masyarakat Jepara sejak dulu yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya. Mengutip dari laman resmi Indonesia.go.id, sejarah kota Jepara mendapat julukan kota ukir karena dahulu kala Prabangkara, ahli lukis dan ukir itu, dipanggil oleh Raja Brawijaya untuk melukis istrinya dalam keadaan tanpa busana sebagai wujud cinta sang raja.

Sebagai pelukis, ia harus memiliki kemampuan untuk melukis melalui imajinasinya tanpa boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana. Ketenaran Jepara sebagai kota ukiran dan penghasil furnitur sudah sejak lama mendunia. Tak heran, dari kota di pesisir utara Pulau Jawa itu lahir sejumlah pengusaha bidang furnitur.

Sebut saja salah satunya Suci Islamiah adalah salah satunya. Meski orang tuanya adalah seorang pedagang di pasar, tapi karena tumbuh dalam lingkungan pengrajin kayu, wanita kelahiran 20 januari 1997 ini tertarik pula pada dunia mebel lantaran ikuti jejak suaminya Akhmad Syarifuddin.

Bermula dari menawarkan meja dan kursi ke kafe - kafe yang ada di Jepara sendiri pada tahun 2020 yang terbatas untuk bepergian. Dari situlah, Suci mulai merasakan keuntungan meskipun hanya puluhan ribu saja dan mempelajari bisnis mebel furnitur dengan berbagai ragam jenis dan gambarnya lewat online.

Kini Suci mampu berinovasi usaha dengan mendirikan brand Natural Wood yang beralamat di kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara kota, Kabupaten Jepara. Natural Wood diketahui memproduksi perabotan mebel furniture khusus untuk keperluan furniture kafe.

Faktanya, ciri khas ukiran Jepara juga terkenal begitu indah.

Jika berkunjung ke Jepara, maka Moms akan melihat sesuatu yang cukup khas di sana.

Kebanyakan penduduk di Jepara ternyata berprofesi sebagai pengukir.

Jadi, tidak mengherankan jika ukiran tersebut sudah dipasarkan hingga ke luar negeri.

Berikut ini ulasan menarik yang bisa disimak tentang ciri khas ukiran Jepara, ya!

Baca Juga: 5+ Jenis Kayu untuk Furniture, Jangan Salah Pilih Moms!

Perkembangan Seni Ukir di Jepara

Foto: Ciri khas Ukiran Jepara (Indonesia.go.id)

Sejak abad ke-19, Jepara ternyata sudah dikenal luas sebagai daerah yang memproduksi mebel dan ukiran yang terkenal di Indonesia.

Bahkan, kota ini juga kerap menerima penghargaan dari beberapa kalangan baik dalam dan luar negeri.

Jepara dinyatakan sebagai sebuah kawasan terpadu penghasil mebel dan ukiran.

Di Jepara, kegiatan mengukir dan memahat juga sudah menjadi bagian dari budaya, seni, ekonomi, sosial dan politik yang telah lama terbentuk.

Oleh karena itu, seni mengukir dan memahat ini sukar untuk dipisahkan dari akar sejarahnya.

Kemampuan bertukang dan mengukir ini juga telah diturunkan dari generasi ke generasi selanjutnya.

Selain itu, berbagai Lembaga Pendidikan juga telah didirikan untuk memberi pelatihan teknik mebel, ukir, dan desain yang semakin berkembang.

Pelatihan ini juga dilakukan tanpa meninggalkan ciri khas ukiran khas Jepara itu sendiri.

Baca Juga: 6 Drama Korea Tayang Juli 2023, Ada The Uncanny Counter 2!

Memiliki Motif dan Corak yang Unik

Ciri khas ukiran Jepara pertama adalah keunikan yang bisa dilihat dari motif dan juga corak ukirannya.

Ukiran pada masing-masing daerah juga memiliki ciri yang berbeda, dan yang paling khas adalah ukiran daun trubusan.

Tak hanya itu saja, ada juga gambar buah yang jumlahnya sebanyak tiga atau empat di bagian pangkal daun.

Ini yang menjadikan mereka sebagai salah satu ciri dari ukiran asli Jepara.

Ciri khas ukiran Jepara lainnya, ada pada tangkai relung memutar memanjang serta menjalar sehingga ia membentuk beberapa cabang ukuran kecil yang mengisi ruang untuk menambahkan keindahan.

Nah, berikut ini beberapa unsur yang biasanya ada dalam motif ukiran Jepara:

Ciri khas ukiran Jepara biasanya ada unsur buah susun. Bentuknya bulat tetapi tidak seluruhnya bulat.

Moms akan menemukan bahwa buah ini diselubungi dengan bunga yang kuncup, tersusun rapi dan sejajar semakin mengecil.

Selain itu, ciri khas ukiran Jepara juga bisa ditemukan bentuk daun jumbai.

Tangkai relung yang juga disebut relung adalah jenis hiasan ukir Jepara yang memiliki bentuk panjang.

Umumnya, ukiran relung ini mengikuti pola, yaitu menyesuaikan dengan daun jumbainya.

Trubusan adalah motif dari ukiran Jepara yang terdiri dari dua jenis.

Ada trubusan yang keluar di sepanjang tangkai relung dengan bentuk daun dan ada trubusan yang keluar dari cabang atau ruas.

Masing-masing daun pada motif ukir Jepara asli biasanya memiliki bentuk segitiga.

Namun kini, motif dikombinasikan dan dibuat menjadi bentuk tembus atau krawangan sehingga hasil ukiran terlihat semakin bagus.

Baca Juga: Selain Furnitur, Simak Manfaat Rotan untuk Kesehatan, Pangan, Hingga Industri

MNC Peduli Dukung Pengembangan Kerajinan Tenun Ekraf Ngudi Rahayu Boyolali

Warisan Budaya dari Pelukis PrabangkaraWarisan budaya dan tradisi turun temurun ini juga punya sejarahnya tersendiri yang berasal dari sosok pengukir dan pelukis bernama Prabangkara yang hidup di zaman Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit. Konon dahulu kala Prabangkara sang ahli lukis dan ukir itu dipanggil oleh Raja Brawijaya untuk melukis isterinya dalam keadaan tanpa busana sebagai wujud cinta sang raja.

Hasil Pencarian Topeng Khas Bali Kayu

Maaf, barangnya tidak ketemu

Coba cek lagi kata pencarianmu.

UMKM Kerajinan Binaan YDBA Tampil di Trade Expo Indonesia 2022

Prabangkara pun dihukum dengan diikat di layang-layang, diterbangkan, dan kemudian jatuh di Belakang Gunung yang kini bernama Mulyoharjo. Seniman ukir yang terasing itu kemudian hidup di sana dan mengajarkan ilmu ukir kepada warga Jepara di mana keahlian itu lestari hingga saat ini.

RA Kartini Ikut Kembangkan Seni Ukir JeparaSosok Raden Ajeng Kartini ternyata juga punya andil ikut memajukan dan mengembangkan seni ukir Jepara. Kartini melihat kehidupan para perajin ukir di tanah kelahirannya yang tidak beranjak dari kemiskinan, sesuatu hal ini sangat mengusik batinnya.

Dia kemudian memanggil beberapa perajin dari daerah Gunung Mulyoharjo tempat diwariskannya ilmu seni ukir dari Prabangkara untuk bersama-sama membuat ukiran seperti peti jahitan, meja kecil, figura, tempat perhiasan, dan barang cenderamata lain.

Hasil karya itu kemudian dijual oleh Raden Ajeng Kartini ke Semarang dan Batavia (sekarang Jakarta), sehingga akhirnya kualitas karya seni ukir dari Jepara ini mulai dikenal. Pesanan pun banyak berdatangan dan hasil produksi perajin seni ukir Jepara pun bertambah jenisnya.

Seluruh penjualan barang tersebut setelah dikurangi oleh biaya produksi, uangnya diserahkan secara utuh kepada para perajin dan dapat menaikkan taraf hidup mereka yang berkecimpung di bidang ini. Sementara itu, RA Kartini terus berinisiatif memperkenalkan karya seni ukir Jepara.

Dia mencoba untuk menembus pasar global dengan memberikan berbagai cenderamata kepada teman-temannya yang ada di luar negeri. Kartini pun semakin gencar untuk mempromosikan kerajinan ukiran Jepara. Dia lantas menghubungi Oost en West (asosiasi kerajinan tangan) di Belanda.

Kartini meminta mereka untuk membantu mempromosikan produk seni ukir Jepara. Bahkan, RA Kartini juga mengirimkan hadiah ulang tahun kepada pemimpin tertinggi Negeri Kincir Angin itu yakni Ratu Wilhelmina. Seluruh upaya Kartini berbuah manis.

Seiring berjalannya waktu, permintaan kerajinan ukiran Jepara melonjak berkali-kali lipat dan berhasil dijual dengan harga tinggi. Hal itulah yang mendorong keberhasilan Jepara menjadi pusat kerajinan ukir kayu yang terkenal di daerah Jawa Tengah yang mendunia.

Perajin kayu bekas, Yuda Surya Wicaksana

Dengan strategi penjualan melalui online, menurutnya sangat efektif menyasar konsumen yang lebih luas untuk menghadapi tantangan dunia usaha hingga pada 2024 ini.

"Ya, saya penjualan secara online, karena lebih efektif pada kondisi ekonomi begini, karena setiap orang bisa melihat secara langsung produk yang diinginkannya," ujar Suci Islamiah pemilik akun Instagram @naturalwood.co.id.

Menurutnya, penjualan melalui online dapat membantu peningkatan jumlah transaksi. Natural Wood Jepara pun sudah mencapai 100 hingga 120 transaksi perbulan.

Ia menambahkan, "Ya dengan memanfaatkan pasar secara online instagram, tiktok dan website secara bertahap bisa mulai bangkit, kini setiap bulan menjadi 100 hingga 120 transaksi, " imbuh lebih lanjut pemilik akun Tiktok @naturalwood.co.id

Suci menyebut, produk mebel yang khusus untuk furniture kafe yang saat ini masih diminati konsumen adalah kursi kafe, meja kafe, kursi bar, meja bar, baik itu dari kayu maupun logam.

Toko miliknya yang berada di Jepara itu juga melayani costumer apa saja sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen mulai dari segmen kelas menengah hingga ke atas yang memilih produk berkualitas.

Selain itu, usaha yang dibangun olehnya juga memberikan layanan aftersales yang baik kepada para konsumen dengan memberikan garansi 1 tahun untuk produk-produk yang dijualnya tersebut. Sementara menurut Suci,  untuk membuat usaha kafe yang paling utama adalah konsep dekorasi karena sangat berpengaruh untuk daya tarik yang berkesan ke pengunjung kafe.

Jadi, untuk pemilihan furniture kafe yang sangat penting salah satunya adalah pemilihan kursi dan meja kafe yang cocok dan sesuai bagi para pengunjung kafe. Jenis perabot pun bermacam-macam, dari aluminium, metal atau besi, kayu solid dan lainnya.

Kini Suci mampu berinovasi usaha dengan mendirikan brand Natural Wood yang beralamat di kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara kota, Kabupaten Jepara. Natural Wood diketahui memproduksi perabotan mebel furniture khusus untuk keperluan furniture kafe.

4 Kerajinan khas Jepara Kota Bumi Kartini yang Indah

Kabupaten Jepara merupakan salah astu kota yang berada pada wilayah Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 16 kecamatan, 11 kelurahan dan 183 desa dengan jumlah penduduk sekitar 1.258.000 jiwa pada tahun 2019.

Jepara memiliki nama asal yaitu bernama Ujung Para yang memiliki arti Ujung yaitu bagian menjorok ke laut dan Para yaitu menunjukan arah, dengan kata lain Ujung Para yaitu suatu daerah yang berada menjorok arah laut.

Kata Para yaitu Pepara yang artinya Bebakulan Mrono Mrene (berdagang kesana kesini) berarti sebuah tempat bermukin berada di ujung sebagai sentra berdagang dari berbagai daerah. Kabupaten Jepara memiliki julukan sebagai kota Bumi Kartini atau sebagai kota sentra ukir Jepara.

Selain itu pada sektor karya kabupaten Jepara terdapat kerajinan lainnya yang terdapat di Jepara, Jawa Tengah.Berikut kami rangkum 4 kerajinan Jepara, Jawa Tengah dengan ciri khas tersendiri sebagai berikut :

1. Kerajinan Ukiran Jepara

Kerajinan Ukiran Jepara merupakan suatu seni karya hasil para masyarakat Jepara dengan keahlian dimiliki yang sangat istimewa menjadikan Jepara mendapatkan julukan sebagai "Teh World Carving Center" yang sangat terkenal di seluruh dunia terutama negara Amerika Serikat sebagai tujuan eksport terbesar pada tahun 2015. Terdapat berbagai macam jenis ukiran yang sangat populer yang menjadi daya tarik para customer dalam mencari jenis ukiran yang diminati, sebagai contoh sebagai berikut :

- sentra ukir patung yang berada di Desa Mulyoharjo yang menjadi sentra kerajinan ukiran patung. Mantan Presiden bapak Susilo Bambang Yudhoyono pernah singgah dan berkunjung di Desa Mulyoharjo untuk dapat melihat pembuatan dan membeli karya ukir patung yang berada di Desa Mulyoharjo tersebut.

- sentra ukir relief yang berada di Desa Senenan yang berbahan dasar kayu petak persegi atau kayu kotak yang di ukir dengan karya tangan kreatif masyarakat Jepara yang menjadi suatu karya membentuk berbagai macam relief seperti pemandangan alam, hutan, hewan ternak dan lain sebagainya.

Lihat Money Selengkapnya

SEMARANG, iNews.id – Pusat kerajinan ukir kayu yang terkenal di daerah Jawa Tengah ada di Kabupaten Jepara. Ya, Jepara terkenal sebagai pusat bisnis kayu, mebel dan ukirannya.

Jika membicarakan Jepara, tentu ingatan masyarakat akan langsung tertuju pada sosok RA Kartini. Mengingat, Jepara merupakan tanah kelahiran sosok pahlawan emansipasi wanita di Indonesia.